Kota Bima, Tupa News.- Berdasarkan pantuan media ini, sebanyak 10 orang Kepala Sekolah (Kepsek) plus satu orang Pelaksana Tugas (Plt) di Kota Bima terhitung Juli – Desember 2020 ini akan memasuki usia pensiun. 10 Kepsek tersebut terdiri dari 2 orang kepsek jenjang SMP dan 8 orang kepsek jenjang SD. Pertanyaannya, apakah guru-guru bersertifikat Calon Kepala Sekolah (Cakep) dan memiliki Nomor Unit Kepala Sekolah (NUKS) yang dipakir mendapat giliran untuk mengisi kekosongan jabatan kepsek yang akan purna tugas itu, Wallahu a’lam bish shawab dan mari kita tunggu keputusan (Hak Prerogatif), dibawah kendali Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE dan Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan, SH.
Berikut nama Kepsek yang akan pensiun, untuk tingkat SMP masing-masing Kepala SMP Negeri 13 Kota Bima, Drs. Sulaiman dan Kepala SMP Negeri 12 Kota Bima Yusuf Ahmad, S.Pd. Sedangkan pada tingkat SD, yang akan memasuki waktu pensiun pada bulan Juli ini, yakni Kepala SDN 67 Rabantala Rusli, S.Pd dan Kepala SDN 45 Pane Dra. Rahmatia. Pensiun bulan Agustus Kepala SDN 70 Tolotongga Miskan, S.Pd, dan pada bulan Desember 2020 yakni Kepala SDN 18 Dodu A. Gani, S.Pd, Kepala SDN 37 Kendo Mansyur, S.Pd, Kepala SDN 40 Lewirato Hj. Mariamah, S.Pd, Kepala SDN 55 Dara Drs. Safaruddin Jafar dan Kepala SDN 63 Dodu H. Muhtar, S.Pd serta Plt SDN 25 Santi saat ini ditempati Nur Faridah, S.Pd sejak 1 Juni 2020 dan mantan guru SDN 5 Rabangodu Utara ini merupakan hasil Cakep Tahun 2019 pula.
Sementara guru-guru bersertifikat Cakep, ditingkat SDN ada 8 orang pula, masing-masing hasil Cakep Tahun 2017 yakni Endang Mariniwati guru SDN 1 Melayu dan Hj. Eni guru SDN 35 Nungga, hasil Cakep Tahun 2019 Sa’adiya, S.Pd.I guru SDN 05 Rabangodu Utara, Nurmaidah, S.Pd guru SDN 10 Penatoi, Vivi Sumantri, S.Pd guru SDN 21 Tolomundu, Yuliansyah, S.Pd guru SDN 39 Rabadompu Barat, Sri Mulyani, S.Pd guru SDN 48 Kumbe dan Nasrul Hadi, S.Pd guru SDN 73 Sabali.
Sedangkan, guru-guru bersertifikat Cakep ditingkat SMP. Masing-masing Lukman, S.Pd guru SMPN 1 Kobi, Drs. YM Khaldun guru SMPN 3 Kobi, Abubakar, S.Pd guru SMPN 4 Kobi, Irfan, S.Pd guru SMPN 2 Kobi dan Sumadi, SE SMPN 10 Kobi (Kelima guru bersertivikat ini, merupakan hasil cakep Tahun 2017 lalu). Sedangkan hasil Cakep Tahun 2019, yakni Jaimin, S.Pd dan Maria Ulfa, ST guru SMPN 2 Kobi, Jumadil Akbar, S.Pd guru SMPN 1 Kobi, Heko Fahrusyah, S.Pd dan M Ali Akbar, S.Pd guru SMPN 6 Kobi.
sementara yang demosi, Hj. Hafsah, S.Pd mantan kepsek SMPN 4 Kobi menjadi guru SMPN 2 Kobi, Arif Wahidin, S.Pd mantan kepsek SMPN 6 Kobi menjadi guru SMPN 12 Kobi, Drs. Rosdy Efendi mantan kepsek SMPN 11 Kobi menjadi guru SMPN 10 Kobi dan Ruslan, S.Pd mantan kepsek SMPN 15 Kobi menjadi guru SMPN 1 Kobi.
Salah seorang guru cakep yang berhasil diwawancarai Tupa News Selasa (07/07/2020), mengatakan bahwa rotasi dan mutasi tidak hanya ditujukan kepada para calon pensiun, tetapi juga diberlakukan kepada mereka yang patut diduga kuat pelaku asusila dan perzinahan. Apa jadinya satuan pendidikan jika kepseknya adalah seorang penzinah. Jika dipertahankan, bagaimana dia melakukan internalisasi nilai-nilai karakter dan moralitas kepada warga sekolahnya?. Siapa yang akan mengikuti dan menurutinya?.
Disamping itu, dirinya sangat menyesalkan atas perilaku dan performa rekan-rekan kepsek yang baru dipromosi yang sangat jauh dari target yang diharapkan. Mereka miskin dari inovasi dan daya juang yang tinggi. Sebagai konsekuensinya, sekolah sekolah besar nampak loyo dan miskin dari ide-ide kreatif dan inovatif.
Semestinya tau dirilah. Idealnya, bagi kita yang baru, berada di sekolah pinggiran itu lebih baik, berikan kesempatan kepada mereka yang telah senior, berpengalaman, dan memiliki kompetensi tinggi untuk menempatinya. Berpikirlah out of the box, kesampingkan egoisme, hilangkanlah pola pikir yang pragmatis dan money oriented. “Insya Allah jika ini dapat dipahami, tidak akan terlalu lama Kota Bima akan melahirkan pemimpin yang amanah, kredibel, dan integritas,” ujarnya.
Dus, kepada Walikota selaku pemilik hak prerogatif, segeralah lakukan rotasi dan mutasi agar roda pelayanan pendidikan tetap lancar dan kondusif karena bagaimanapun juga eksistensi kepala sekolah mutlak ada dan sangat urgensif. (TN – 06)
Berikut nama Kepsek yang akan pensiun, untuk tingkat SMP masing-masing Kepala SMP Negeri 13 Kota Bima, Drs. Sulaiman dan Kepala SMP Negeri 12 Kota Bima Yusuf Ahmad, S.Pd. Sedangkan pada tingkat SD, yang akan memasuki waktu pensiun pada bulan Juli ini, yakni Kepala SDN 67 Rabantala Rusli, S.Pd dan Kepala SDN 45 Pane Dra. Rahmatia. Pensiun bulan Agustus Kepala SDN 70 Tolotongga Miskan, S.Pd, dan pada bulan Desember 2020 yakni Kepala SDN 18 Dodu A. Gani, S.Pd, Kepala SDN 37 Kendo Mansyur, S.Pd, Kepala SDN 40 Lewirato Hj. Mariamah, S.Pd, Kepala SDN 55 Dara Drs. Safaruddin Jafar dan Kepala SDN 63 Dodu H. Muhtar, S.Pd serta Plt SDN 25 Santi saat ini ditempati Nur Faridah, S.Pd sejak 1 Juni 2020 dan mantan guru SDN 5 Rabangodu Utara ini merupakan hasil Cakep Tahun 2019 pula.
Sementara guru-guru bersertifikat Cakep, ditingkat SDN ada 8 orang pula, masing-masing hasil Cakep Tahun 2017 yakni Endang Mariniwati guru SDN 1 Melayu dan Hj. Eni guru SDN 35 Nungga, hasil Cakep Tahun 2019 Sa’adiya, S.Pd.I guru SDN 05 Rabangodu Utara, Nurmaidah, S.Pd guru SDN 10 Penatoi, Vivi Sumantri, S.Pd guru SDN 21 Tolomundu, Yuliansyah, S.Pd guru SDN 39 Rabadompu Barat, Sri Mulyani, S.Pd guru SDN 48 Kumbe dan Nasrul Hadi, S.Pd guru SDN 73 Sabali.
Sedangkan, guru-guru bersertifikat Cakep ditingkat SMP. Masing-masing Lukman, S.Pd guru SMPN 1 Kobi, Drs. YM Khaldun guru SMPN 3 Kobi, Abubakar, S.Pd guru SMPN 4 Kobi, Irfan, S.Pd guru SMPN 2 Kobi dan Sumadi, SE SMPN 10 Kobi (Kelima guru bersertivikat ini, merupakan hasil cakep Tahun 2017 lalu). Sedangkan hasil Cakep Tahun 2019, yakni Jaimin, S.Pd dan Maria Ulfa, ST guru SMPN 2 Kobi, Jumadil Akbar, S.Pd guru SMPN 1 Kobi, Heko Fahrusyah, S.Pd dan M Ali Akbar, S.Pd guru SMPN 6 Kobi.
sementara yang demosi, Hj. Hafsah, S.Pd mantan kepsek SMPN 4 Kobi menjadi guru SMPN 2 Kobi, Arif Wahidin, S.Pd mantan kepsek SMPN 6 Kobi menjadi guru SMPN 12 Kobi, Drs. Rosdy Efendi mantan kepsek SMPN 11 Kobi menjadi guru SMPN 10 Kobi dan Ruslan, S.Pd mantan kepsek SMPN 15 Kobi menjadi guru SMPN 1 Kobi.
Salah seorang guru cakep yang berhasil diwawancarai Tupa News Selasa (07/07/2020), mengatakan bahwa rotasi dan mutasi tidak hanya ditujukan kepada para calon pensiun, tetapi juga diberlakukan kepada mereka yang patut diduga kuat pelaku asusila dan perzinahan. Apa jadinya satuan pendidikan jika kepseknya adalah seorang penzinah. Jika dipertahankan, bagaimana dia melakukan internalisasi nilai-nilai karakter dan moralitas kepada warga sekolahnya?. Siapa yang akan mengikuti dan menurutinya?.
Disamping itu, dirinya sangat menyesalkan atas perilaku dan performa rekan-rekan kepsek yang baru dipromosi yang sangat jauh dari target yang diharapkan. Mereka miskin dari inovasi dan daya juang yang tinggi. Sebagai konsekuensinya, sekolah sekolah besar nampak loyo dan miskin dari ide-ide kreatif dan inovatif.
Semestinya tau dirilah. Idealnya, bagi kita yang baru, berada di sekolah pinggiran itu lebih baik, berikan kesempatan kepada mereka yang telah senior, berpengalaman, dan memiliki kompetensi tinggi untuk menempatinya. Berpikirlah out of the box, kesampingkan egoisme, hilangkanlah pola pikir yang pragmatis dan money oriented. “Insya Allah jika ini dapat dipahami, tidak akan terlalu lama Kota Bima akan melahirkan pemimpin yang amanah, kredibel, dan integritas,” ujarnya.
Dus, kepada Walikota selaku pemilik hak prerogatif, segeralah lakukan rotasi dan mutasi agar roda pelayanan pendidikan tetap lancar dan kondusif karena bagaimanapun juga eksistensi kepala sekolah mutlak ada dan sangat urgensif. (TN – 06)
